Integrasi sosial dimaknai sebagai proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki
keserasian. Integrasi sangat dibutuhkan dalam suatu masyarakat karena sebagai
kekuatan bagi masyarakat dalam menghadi permasalahan-permasalahan sosial yang
timbul, baik permasalahan intern maupun ekstern. Sehingga integrasi merupakan
sebuah modal sosial yang berharga bagi masyarakat selaras dengan
perkembangannya.
Di dalam masyarakat banyak hal yang
dapat membuat individu terintegrasi dalam kelompok-kelompok, salah satunya
adalah kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan salah satu warisan leluhur yang
diturunkan secara turun temurun, dari generasi ke generasi. Hal ini jelas
sangat berhubungan dengan budaya yang juga diturunkan oleh leluhur.
Dalam kaitannya antara kearifan lokal, integrasi, dan pelestarian
lingkungan, maka kearifan lokal yang mendarah daging pada setiap lapisan masyarakat,
di saat itu pula tercipta integrasi individu dalam kesatuan masyarakat. Seperti
ritual bersih desa yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang secara jelas
menciptakan integrasi juga memiliki kaitannya dengan pelestarian lingkungan. Adanya
kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang bersifat fundamental dalam masyarakat
yang memicu munculnya konsensus atau kesepakatan. Dari awal inilah integrasi
masyarakat dapat tercipta.
Dewasa ini
sebagian umat manusia telah menyadari bahwa bumi menunjukan gejala-gejala yang
tidak normal lewat fenomena alam. Adanya badai angin, iklim yang tidak menentu,
serta semakin bekurangnya luas es di kutub utara dan selatan merupakan bukti
bahwa selama ini kegitan manusia hanya berorientasi pada kepentingan pemenuhan
kebutuhan manusia tanpa memikirkan pelestarian alam sebagai sumber pemenuhan
kebutuhan. Sebagai usaha menjaga dan melestarikan lingkungan muncul berbagai
lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan, semisal
Greenpeace dan Walhi. Dari sisi pendidikan juga ditanamkan tentang nilai-nilai
peduli lingkungan, baik lewat mata pelajaran khusus maupun integrasi dari mata
pelajaran lain.
Jauh sebelum
pergerakan peduli lingkungan digalakan, ternyata keberadaan kearifan lokal
telah terlebih dahulu berperan dalam menjaga pelestarian alam. Kearifan lokal
merupakan cara berfikir masyarakat tentang keadaan lingkungan sekitar baik
fisik maupun non fisik yang berpijak pada sosial budaya. Kita dapat melihat
bagaimana mitos mengatur masyarakat sedemikian rupa salah satunya mengatur
perilaku manusia kepada alam. Bagaimana keberadaan tradisi seperti
ritual-ritual sebagai penghormatan terhadap penjaga tempat tertentu, seperti
hutan, gunung, danau, dan lain sebagainya dapat menumbuhkan integrasi
masyarakat untuk bersama-sama saling menghargai alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar